Monday, 7 April 2014

Maju Terus Film Indonesia


   Selamat malam sobat bloggers. Gimana kabarnya? Masih baik kan? Topik yang mau aku bahas kali ini seputar Film, pasti banyak yang suka nonton film kan? Atau malah jadi hobi? Kalau ngomongin soal film apalagi soal Film Indonesia, pasti yang terbayang difikiran kita tentang film horornya. Ya walau mungkin hanya sebagian orang...
   Selain film horor, di Indoneisa juga masih memiliki banyak genre film. Seperti Musikal, Romantis, Drama, Komedi, Religi, dan yang lagi ngetren saat ini film bergenre Aksi. Sebenarnya bukan hanya itu genre film di Indonesia, beberapa genre diatas adalah genre yang umum diketahui. Berikut salah satu trailer film aksi Indonesia yang booming baik di Indoneisa sendiri maupun di luar negeri.


   Gimana? Keren kan? Belakangan ini di Indonesia banyak bermunculan film - film bergenre sama seperti trailer film diatas. Bisa dibilang jamannya Barry Prima bangkit lagi. Udah tau Barry Prima belum? Cek disini yang belum tau. Tapi sayang, beberapa film Indonesia yang keren seperti diatas masih disutradarai oleh sutradara dari luar negeri. Salah satunya Gareth Evans, dia ini adalah sutradara berkebangsaan Britania Raya. Memang sah - sah saja sih orang asing bikin film di Indonesia. Semoga kedepannya akan muncul stradara - sutradara berbakat yang bisa mengharumkan nama negeri ini. Amin...
   Setelah sedikit membahas film aksi, kita beralih ke genre film yang sudah umum tapi di Indonesia masih sedikit sekali daftar filmnya. Kira - kira apa ya? Ada yang tau nggak? Yups bener, film animasi. Di Indonesia genre ini memang masih sedikit sekali, padahal penggemarnya cukup banyak. Rata - rata berasal dari kalangan remaja dan anak - anak. Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa film animasi Indoneisa muncul dan sukses menarik perhatian masyarakat. Memang jika dibandingkan dengan industri film animasi dari Jepang dan Amerika, Indonesia masih tertinggal jauh. Mungkin salah satu penyebabnya kurang dihargainya film animasi di negeri sendiri. Padahal banyak animator berbakat dari Indoneisa seperti Rini Triyani Sugianto dengan bakat yang dimilikinya dia berhasil ikut dalam pembuatan The Adventure of Tintin : Secret of The Unicorn. Kemudian Christiawan Lie lulusan salah satu Universitas Negeri di Indonesia ini adalah salah satu pekerja dalam film Transformers 3 dan Gi Joe dan masih banyak animator - animator Indonesia yang sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Dibawah ini merupakan trailer salah satu animasi Indonesia yang cukup bagus untuk dilihat.


   Nggak kalah kan sama animasi - animasi dari Jepang? Makanya harus bangga sama kreatifitas animator - animator Indonesia. Sudah dua genre yang kita bahas, berikutnya adalah tentang film anak sekolahan nih. Pasti udah pada tau kan, genre apa yang akan kita bahas? Romance atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut Romantis. Kalau sudah bahas tentang romantis, pasti identik dengan percintaan dan juga identik dengan remaja. Beberapa waktu lalu sempet lihat Mini Movie untuk Iklan Komersil Pepsi Thailand yang judulnya "Just One Second"


   Ceritanya keren tuh, tapi yang akan dibahas kali ini bukan mengenai cerita dari filmnya melainnkan sesuatu yang dapat dicontoh dan diterapkan terutama untuk film Indonesia yang bertema kisah cinta masa SMA. Dari beberapa film Thailand yang sudah pernah aku tonton, tentunya genrenya hampir sama seperti mini movie diatas. Ada adegan yang memperlihatkan kegiatan sehari - hari seperti sekolah. Nah salah satu yang membedakan di film Indonesia dengan film Thailand itu cara berpakainnya. Coba lihat gambar dibawah...


   Jangankan murid, gurunya aja bajunya nggak dimasukin. Padahal di dunia nyata atau kenyataan seorang siswa harus berpakaian rapi dan sopan. Apalagi guru, yang seharusnya memberikan contoh baik kepada murid - muridnya. Belum lagi soal gaya, waduh kalau ngomongin ini namanya aja anak sekolahan tapi gayanya udah ngalahin bintang film Hollywood. Menurutku sih, film Indonesia yang bergenre ini terlalu berlebihan, apa lagi mayoritas penontonnya dari kalangan anak muda. Dan kadang film bisa menjadi trend center bagi kalangan ini. Bayangkan jika yang menjadi trend center hal - hal negatifnya seperti yang aku sebut diatas tadi. Bisa - bisa yang namanya aturan dan kesopanan nggak ada lagi.
   Di film Indoneisa bukan hanya murid yang berpacaran di sekolah, bahkan gurunya juga. Bukannya cinta pada film dari negara lain, tapi sebagai penonton kita kan bisa memilih dan memilah, mana yang baik dan mana yang kurang baik untuk ditonton. Dari segi cerita, film Thailand terasa lebih ringan untuk ditonton dan sesuai dengan kehidupan sehari - hari. Seharusnya Indonesia bisa meniru hal baik dari negeri gajah putih itu. Ngomongin masalah cerita, ada salah satu film Indonesia yang ceritanya hampir mirip dengan film Taiwan. Udah pada liat film Indonesia yang satu ini kan?


Coba bandingkan dengan film Taiwan yang ini.


   Kalau sudah lihat dua - duanya, coba bandingkan. Bukan membandingkan pemain atau lokasinya, melainkan ceritanya. Menurutku dari kedua film tersebut memiliki kesamaan dalam segi cerita. Bukan berarti ceritanya sama tentang percintaan. Jika sudah pernah melihat keduanya pasti tahu yang aku maksud. Ini yang mana yang jiplak ya? Indo kah? Atau Taiwan? Tau ah gelap :D
   Sekian dulu opiniku tentang Film Indonesia. Jika ada yang beropini lain komentar aja disini, jangan sungkan - sungkan. Salam...

No comments:

Post a Comment

Untuk pengunjung Prasetyo-Online diharapkan berkomentar dengan sopan dan ber-etika. Terimakasih atas kunjungannya, nantikan update info dan tutorial terbaru dari kami. Salam bloggers Indonesia.